Jumat, 12 April 2013

PENYAKIT STROK




Cara Menyemuhkan Penyakit Strok , Penangannya dan Cara Pengobatanya Oleh Bapak Medi dan PT Natural Nusantara.Info :081 802 799 196/Pin BB;31248F07.

Penyakit Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang terjadi mendadak akibat pasokan darah ke suatu bagian otak sehingga peredaran darah ke otak terganggu. Kurangnya aliran darah dan oksigen dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak sehingga menyebabkan kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, penurunan kesadaran.

Penyakit Stroke dapat menyerang setiap orang. Penyakit stroke biasanya menyerang secara tiba-tiba. Pengidapnya juga tidak sadar bahwa dirinya terkena penyakit stroke. Bukan berarti gejala penyakit stroke tidak bisa dikenali. Berikut tanda-tanda gejala penyakit stroke yang biasanya menyerang di sekujur tubuh yaitu, rasa lemas atau kelumpuhan pada lengan dan tungkai, gangguan baal, rasa kebas, kesemutan pada wajah, lengan, badan dan tungkai.

Penyakit Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: 
penyakit stroke iskemik maupun penyakit stroke hemoragik.

Penyakit Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% penyakit stroke adalah penyakit stroke Iskemik. Penyakit Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

  • Penyakit Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
  • Penyakit Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
  • Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.


Penyakit Stroke hemoragik adalah penyakit stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus penyakit stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.

Penyakit Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:

  • Penyakit Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
  • Penyakit Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).



Faktor Penyebab Stroke :
Menurut sebuah jurnal yang ditulis oleh Sylvia Saraswati (2009) membagi faktor risiko dari penyebab stroke yang dibedakan menjadi 2 bagian, yakni faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi.

1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi

a. Usia

Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa suai semakin tua semakin besar pula risiko terkena stroke. Hal ini berkaitan dengan proses degenerasi (penuaan) yang terjadi secara alamiah. pada orang-orang lanjut usia, pembuluh darah lebih kaku karena adanya plak.

b. Jenis kelamin

Laki-laki memiliki risiko lebih besar untuk terkena stroke dibanding perempuan. Hal ini mungkin terkait bahwa laki-laki cenderung merokok. Rokok, dapat merusak lapisan dari pembuluh darah tubuh.

c. Herediter

Terkait dengan riwayat stroke di keluarga, orang dengan riwayat stroke pada keluarga memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit stroke dibanding orang yang tanpa riwayat stroke pada keluarganya.

d. Ras atau Etnis

Dari berbagai penelitian, ditemukan bahwa ras kulit putih memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena stroke dibanding ras kulit hitam.

2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi

a. Hipertensi

Orang yang tekanan darahnya tinggi mempunyai peluang besar untuk mengalami stroke. Bahkan, ini merupakan penyebab terbesar dari stroke. Alasannya, dalam hipertensi dapat terjadi gangguan aliran darah tubuh yaitu diameter pembuluh darah kelak akan mengecil sehingga darah yang mengalir ke otak pun akan berkurang, dengan pengurangan aliran darah otak (ADO), maka otak akan kekurangan suplai oksigen dan glukosa sehingga jaringan otak lama-lama akan mati.

b. Penyakit jantung

Penyakit jantung seperti jantung koroner dan infark miokard (kematian otot jantung, bisa menjadi faktor terbesar pneyebab stroke). Seperti yang kita ketahui bahwa pusat dari aliran darah di tubuh terletak di jantung. Jika pusat pengaturan darah mengalami kerusakan, maka aliran darah tubuh mengalami gangguan, termasuk aliran darah menuju otak. Gangguan aliran darah itu bisa mematikan jaringan otak secara mendadak ataupun bertahap.

c. Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus atau kencing manis memiliki risiko mengalami stroke. Hal ini terkait dengan pembuluh darah penderita diabetes yang umumnya lebih kaku (tidak lentur). Adanya peningkatan ataupun penurunan kadar glukosa darah secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan kematian otak.

d. Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia merupakan keadaan ketika kadar kolesterol di dalam darah berlebih. LDL yang berlebih akan mengakibatkan terbentuknya plak pada pembuluh darah yang lama kelamaan akan semakin banyak dan menumpuk sehingga menganggu aliran darah.

e. Obesitas

Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hal tersebut terkait dengan tingginya kadar lemak dan kolesterol dalam darah pada orang dengan obesitas, yaitu biasanya kadar LDL lebih tinggi dibanding kadar HDL.

f. Merokok

Dari hasil berbagai penelitian diketahui bahwa orang-orang yang merokok ternyata memiliki kadar fibrinogen darah yang lebih tinggi dibanding orang yang tidak merokok. Peningkatan kadar fibrinogen ini dapat mempermudah terjadinya penebalan pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan kaku. Dengan demikian, dapat menyebabkan gangguan aliran darah.




Faktor Risiko Timbulnya Stroke

Sebagian besar stroke terjadi akibat kombinasi faktor penyebab medis (misalnya, peningkatan tekanan darah) dan faktor penyebab perilaku (misalnya merokok). Penyebab-penyebab ini disebut “faktor risiko”. Sebagian faktor risiko dapat dikendalikan atau dihilangkan sama sekali baik dengan cara medis, misalnya minum obat tertentu atau dengan cara nonmedis, misalnya perubahan gaya hidup. Ini disebut faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Diperkirakan bahwa hampir 85% dari semua stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi tersebut.



Namun, terdapat sejumlah faktor risiko yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi ini mencakup penuaan, kecenderungan genetis dan suku bangsa. 

Faktor risiko medis pada stroke mencakup :

  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Tingginya kadar zat-zat berlemak seperti kolesterol di dalam darah
  • Aterosklerosis (mengerasnya arteri)
  • Berbagai gangguan jantung, termasuk fibrilasi atrium (misalnya denyut jantung tidak teratur), diabetes dan aneurisma intrakranium yang belum pecah
  • Riwayat stroke dalam keluarga atau penanda genetis lainnya
  • Migrain

Banyak dari faktor risiko ini saling berkaitan dan dapat saling memperparah. Sebaagai contoh, orang dengan tekanan darah tinggi cenderung menderita penyakit jantung dan aterosklerosis serta diabetes mendorong terjadinya ateroklerosis dan peningkatan tekanan darah.

Risiko terkena stroke meningkat dengan kombinasi dari faktor-faktor risiko. Namun kebanyakan faktor risiko dapat dihindari atau dapat dikontrol secara efisien.

Faktor risiko perilaku adalah faktor yang terjadi akibat perilaku atau gaya hidup seseorang. Faktor yang terpenting adalah merokok (aktif dan pasif), makanan yang tidak sehat, konsumsi alkohol berlebihan, tidak banyak aktivitas fisik, mendengkur dan apnea tidur, kontrasepsi oral, narkoba (misalnya heroin, amfetamin, kokain dan mariyuana) serta kelebihan berat badan.

1. Merokok

Merokok meningkatkan risiko terkena stroke 4 kali lipat. Hal ini berlaku bagi semua jenis rokok dan untuk semua tipe stroke, terutama perdarahan subaraknoid dan stroke iskemik. Merokok menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri di seluruh tubuh (termasuk yang ada di otak, jantung dan tungkai), sehingga merokok mendorong terjadinya aterosklerosis, mengurangi aliran darah dan menyebabkan darah mudah menggumpal. Merokok juga meningkatkan pembentukan dan pertumbuhan aneurisma intrakranium.

2. Makanan yang tidak sehat

Untuk mempertahankan berat badan, seorang dewasa yang sehat rata-rata memerlukan asupan makanan harian sekitar 30-35 kkal untuk setiap kilogram beratnya. Bagi orang yang lebih tua, kebutuhan ini mungkin lebih sedikit, terutama jika mereka tidak banyak beraktivitas fisik.

Makanan adalah satu-satunya sumber energi kita, tetapi jenis makanan yang berbeda memiliki kandungan kalori yang berbeda. Secara rata-rata :

  • Lemak (misalnya, mentega biasa, minyak goreng, lemak daging, dan margarin) menghasilkan 9 kkal/gram.
  • Protein (misalnya daging dan produk hewani dan termasuk susu dan produk susu, kacang-kacangan) menghasilkan 4 kkal/gram.
  • Karbohdirat (misalnya roti, sereal, buah dan sayur menghasilkan 4 kkal/gram).
  • Alkohol menghasilkan 7 kkal/gram


3. Kelebihan alkohol

Meskipun mengonsumsi alkohol dalam jumlah ringan (kurang dari 30 gram per hari untuk pria dan kurang dari 15 gram untuk wanita.

4. Kurangnya aktivitas fisik

Orang yang kurang aktif secara fisik (mereka yang berolharga kurang dari tiga kali atau kurang per minggu, masing-masing selama 30 menit) memiliki hampir 50% peningkatan risiko terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang aktif. Kurangnya aktifitas fisik dapat menyebabkan masalah berat badan dan meningkatkan tekanan darah serta berkaitan dengan diabetes yang semuanya merupakan faktor risiko stroke yang penting.


Penyebab Dari Penyakit Stroke

Terhambatnya aluran darah ke otak beberapa detik saja dapat menyebabkan seseorang pingsan. Apalagi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, bisa menyebabkan sel-sel saraf di otak menjadi rusak dan mengakibatkan kelumpuhan. Berbagai faktor bisa menjadi penyebab dari penyakit stroke, seperti faktor keturunan, gaya hidup dan komplikasi penyakit.



Orang-orang yang memiliki satu atau lebih faktor resiko penyebab dari penyakit stroke dibawah ini digolongkan ke dalam stroke prone person, yaitu orang yang memiliki kemungkinan lebih besar mengalami serangan stroke daripada orang normal suatu saat selama perjalanan hidupnya apabila tidak dikendalikan. Berikut penyebab dari penyakit stroke :

1. Keturunan.
Para ahli kesehatan meyakini terdapat hubungan antara resiko stroke dengan faktor keturunan, walaupun secara tidak langsung. Pasien yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat stroke perlu mewaspadai faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke, seperti hipertensi dan hiperkolesterol.

2. Jenis kelamin
Menurut studi kasus yang sering ditemukan laki-laki lebih beresiko terjena stroke tiga kali lipat dibandingkan dengan wanita. Laki-laki cenderung terkena stroke iskemik, sedangkan wanita cenderung terkena stroke hemoragik.

3. Umur
Mayoritas stroke menyerang orang berusia diatas 50 tahun. Namun, dengan pola makan dan jenis makanan yang ada sekarang ini, tidak menutup kemungkinan stroke bisa menyerang mereka diusia muda.

4. Ras
Rasa kulit hitam lebih beresiko terkena stroke dibandingkan dengan ras kulit putih. Hal ini disebabkan, dugaan dari angka kejadian hipertensi dan konsumsi garam yang tinggi pada ras kulit hitam.

5. Hipertensi
Hipertensi dapat menyebabkan stroke iskemik maupun hemoragik. Hipertensi menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel-sel endotel pembuluh darah melalui mekanisme perusakan lipid dibawah otot polos. Karena itu, sangat penting untuk mempertahankan tekanan darah dalam keadaan normal untuk menurunkan resiko terjadinya serangan stroke.

6. Gaya hidup tidak sehat seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol, kurang aktivitas fisik, dan kurang olaharag, meningkatkan resiko terkena penyakit stroke.

Apa Penyebab Stroke ...???
Terhambatnya alairan darah ke otak beberapa detik saja dapat menyebakan seseorang pingsan. Apalagi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, bisa menyebabkan sel-sel saraf di otak menjadi rusak dan mengakibatkan kelumpuhan. Berbagai faktor bisa menyebabkan serangan stroke, sepert faktor keturunan, gaya hidup dan komplikasi penyakit.

Orang-orang yang memiliki satu atau lebih faktor risiko di bawah ini diogolongkan ke dalam stroke prone person, yaitu orang yang memiliki kemungkinan lebih besar mengalami serangan stroke daripada orang normal suatu saat selama perjalan hidupnya apabila tidak dikendalikan.

Berikut penyebab atau faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami serangan stroke :

1. Keturunan

Para ahli kesehata meyakini erdapat hubungan antara risio stroke dengan faktor keturunan, walaupun secara tidak langsung. Pasien yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat stroke perlu mewaspadai faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke, seperti hipertensi dan hiperkolesterol.

2. Jenis kelamin

Menurut studi kasus yang sering ditemukan, laki-laki lebih berisiko terkena stroke tiga kali lipat dibandingkan dengan wanitta. Laki-laki cenderung terken stroke iskmeik, sedangkan wanita cenderung terkena stroke hemoragik.

3. Umur

mayoritas stroke menyerang orang berusia di atas 50 tahun. Namun,  dengan pola makan dan jenis makanan yang ada sekarang ini, tidak menutup kemungkinan stroke bisa menyrang mereka yang berusia muda.

4. Ras

Ras kulit hitam lebih berisiko terkena stroke dibandingkan dengan ras kulit putih. Hal ini disebabkan, dugaan dari angka kejadian hipertensi dan konsumsi garam yang tinggi pada ras kulit hitam.

5. Kurang olahraga

Kurang aktivitas fisik, dan kurang olahraga, meningkatkan risiko terkena penyakit stroke. Hal ini disebabkan, gaya hidup yang tidak sehat rentan terkena obesitas, diabetes, arteriosklerosis dan penyakit jantung. Penyakit tersebut sebagai salah satu pemicu terjadinya stroke.

6. Rokok

Nikotin dalam rokok menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, menurunkan kolesterol HDL, meningkatkan kolesterol LDL, dan mempercepat arteriosklerosis. Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang potensial terhadap serangan stroke iskemik dan perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah pada daerah posterior otak. Perokok berat mempunyai risiko terkena stroke dua kali lipat. Risiko terkena stroke akan berkurang jika telah berhenti merokok selama lima tahun dibandingkan dengan terus merokok.


Penyebab Penyakit Stroke

Siapapun dapat memiliki terserang stroke. Tetapi kemungkinan itu meningkat jika seseorang memiliki faktor resiko tertentu yang dapat menyebabkan stroke. Kabar baiknya bahwa sampai 80% stroke sebenarnya dapat di cegah.

Ada dua jenis faktor resiko untuk stroke, faktor yang bisa dikendalikan dan yang tidak bisa dikendalikan. Untuk faktor yang bisa dikendalikan umumnya merupakan faktor resiko gaya hidup atau faktor resiko medis. Keduanya dapat dikelola dengan bekerja sama dengan dokter, yang bisa meresepkan obat-obat dan memberikan nasihat tentang bagaimana untuk mengadopsi gaya hidup sehat.

Beberapa faktor resko untuk stroke yang tidak dapat diubah :

  • Umur : Semakin tua seseorang, semakin besar resiko terserang stroke.
  • Jenis kelamin : Pria memiliki kemungkinan lebih besar mengalami stroke daripada wanita
  • Mempunyai sejarah kesehatan keluarga penderita stroke
  • Pernah mengalami stroke sebelumnya
  • Mempunyai displasia fibromuskular, yaitu gangguan medus dimana beberapa arteri yang membawa darah ke seluruh tubuh tidak berkembang sebagaimana mestinya. Jaringan fibrosa tumbuh di dinding arteri, menyebabkan merteka sempit. Akibatnya, aliran darah melalui arteri berkurang yang dapat menyebabkan stroke.
  • Mempunyai lubang di jantung. Semua orang dilahirkan dengan penutup di jantung dan seharusnya bisa membuka dan menutup dengan sendirinya segera setelah lahir. Pada beberapa orang, penutup ini terus terbuka diantara kedua bilik jantung (atrium kiri dan kanan). Pembukaan ini daoat memungkinkan bekuan darah daru satu bagian tubuh melakukan perjalanan sampai ke otak dan menyebankan stroke.

Faktor resiko yang dapat diubah dengan perawatan medis :

  • Menderita diabetes mellitus
  • Menderita migrain
  • Menderita tekanan darah tinggi
  • amenderita koelsterol tinggi
  • Menderita masalah sirkulasi darah

Faktor resiko untuk stroke yang bisa dikendalikan oleh perubahan gaya hidup :

  • Merokok : Nikotin meningkatkan tekanan darah dan karbon monoksida sehingga mengurangi jumlah oksigen ke otak dan asap rokok membuat darah menjadi lebih kental dan lebh mungkin untuk membeku.
  • Mengonsumsi alkohol : Bisa meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan pendarahan di otak
  • Obesitas : Kelebihan berat badan meningkatkan resiko anda mengalami stroke
  • Kurang olahraga : Dapat membantu mengendalikan tekanan darah dan kadar dalam rentang normal.
  • Pola makan yang buruk : Diet lemak dapat menyebabkan kondisi terjadinya stroke.


Penyebab Stroke Di Usia Muda

Seperti yang kita ketahui, stroke adalah penyakit yang tidak dapat di duga kapan terjadinya, tetapi stroke adalah penyakit yang dapat diperkirakan dan dapat dicegah dengan cara mengontrol faktor-faktor resikonya. 

Faktor resiko stroke dibagi menjadi dua yaitu 

  1. faktor resiko yang  tidak bisa di modifikasi seperti usia, jenis kelamin, ras, dan kecenderungan genetis. 
  2. Faktor resiko yang dapat di modifikasi diantaranya adalah : tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol (hiperkolesterol), kegemukan (obesitas), kencing manis (diabetes), penyakit jantung, merokok dan alkohol.


Faktor resiko lainnya termasuk penggunaan pil kontrasepsi, terapi sulih hormon, dan kehamilan. Seseorang bisa mengurangi kemungkinan stroke apabila ia dapat mengelola faktor-faktir resiko yang dapat di modifikasi. Bagi anda yang sudah pernah mendapat serangan stroke sebelumnya, mengelola faktor-faktor resiko yang masih daoat di modifikasi ini juga akan mengurangi kemungkinan anda terkena serangan stroke berikutnya.

Stroke dapat disebabkan oleh faktor keturunan karena faktor-faktor resiko terjadinya stroke seperti hipertensi dan kencing manis umumnya menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dan dalam beberapa panelitian memang ditemukan kaitan keturunan dengan angka kejadian stroke.

Stroke dapat menyerang siapa saja mulai dari anak-anak sampai dewasa. Tidak ada patokan mengenai usia berapa seseorang rawan terkena stroke, walaupun memang biasanya stroke menyerang seseorang yang berusia diatas 65 tahun (stroke pada anak sangat jarang dan biasanya di hubungkan dengan kelainan bawaan /kongenital). Sekarang ini, dengan pola hidup tidak sehat diperkotaan, stroke bahkan dapat menyerang seseorang yang berusia 30 tahun.

Tidak dapat dikatakan bahwa makanan yang banyak santan dan berbumbu merupakan penyebab stroke, tetapi jenis makanan yang berbumbu, bersantan apalagi berlemak akan menyebabkan penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, atau obesitas. Penyakit-penyakit itulah yang merupakan faktor resiko terjadinya stroke.

Penyebab Stroke Ringan
Stroke terjadi karena beberapa sebab, diantaranya adalah:

Penyumbatan arteri
Penyumbatan arteri di otak oleh gumpalan (trombosis) merupakan penyebab stroke paling umum . Bagian dari otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat itu kemudian kekurangan darah dan oksigen. Akibatnya, sebagian sel-sel otak kekurangan darah dan oksigen. AKibatnya sebagian sel-sel otak mati dan sel otak yang mengendalikan tubuh itu berhenti bekerja. Biasaya plak kolesterol di pembuluh darah kecil di dalam otak yang pecah secara bertahap menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan memulai proses pembentukan bekuan darah kecil.

Stroke emboli
Penyebab lain adalah bekuan darah atau sepotong plaj aterosklerosis berjalan melalui aliran darah di otak. Ketika aliran darah terhenti, sel-sel otak tidak menerima oksigen dan glukosa yang dibutuhkannya untuk berfungsi sehingga stroke terjadi. Bekuan darah mungkin awalnya tersebntuk di ruang jantung sebagai akibat dari irama jantung yang tidak teratur. Biasanya pembekuan ini tetap melekat pada lapisan dalam jantung, tetapi kadang-kadang bisa pecah, perjalanan melalui aliran darah di otak inilah yang menyebabkan stroke. Emboli bisa juga berasal dari arteri besar di leher yang memasok darah ke otakm dan kemudian menyumbat arteri kecil di dalam otak.

Cerebral hemorrahage
Sebuah pendarahan otak terjadi bila pembuluh darah di otak pecah dan berdarah ke dalam jaringan otak sekitarnya. Sebuah pendarahan otak menyebabkan stroke dengan mengehentikan pasokan darah dan oksigen ke otak. Selain itu, darah itu tidak dapat menyebabkan pembengkakan jaringan otak (edema serebral). Edema dan akumulasi darah meningkatkan pendarahan otak dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Pendarahan subarachnoid
Dalam pendarahan subarachnoid, darah mengumpul di ruang bawah membran arachnoid yang melapisi otak. Darah berasal dari suatu pembuluh darah abnormal yang bocor atau pecah, seringkali ini adalah suatu aneurisma. Pendarahan subarachnoid biasanya  menyebabkan sakit kepala parah tiba-tiba, mual, muntah, intoleransi cahaya, dan leher kaku. Jika tidak segera mendapat perawatan, bisa mengakibatkan koma dan kematian otak.

Vaskulitis
Penyebab lain yang jarang dari stroke adalah vaskulitis, yaitu suatu kondisi saat pembuluh darah meradang dan menyebabkan penurunan aliran darah ke jaringan otak.

Migrain
Migrain atau sakit kepala vaskiular bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah otak. Beberapa kasus migrain bahkan menyerupai stroke dengan menghilangkan fungsi dari satu sisi tubuh atau penglihatan dan kemampuan berbicara.


Gejala-Gejala Stroke

Gejala-gejala stroke awalnya belum menunjukkan ciri atau tanda yang mudah untuk dikenali atau dilihat, gejala stroke ini akan mudah dikenali seiring berjalannya usia dan waktu atau gejala stroke yang dirasakan semakin terasa. Penyakit stroke memiliki tahapan dalam penyebaran penyakitnya yang mengakibatkan kelumpuhan pada bagian organ tubuh yang diinginkan.

Berikut ini ada beberapa tanda dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit stroke, yakni :

1. Gejala sementara
a. Sakit kepala secara tiba-tiba, pusing, bingung
b. Penglihatan kabur atau kehilangan ketajaman pengihatan pada satu atau kedua mata.
c. Kehilangan keseimbangan (limbung), lemah.
d. Rasa kebal atau kesemutan pada sisi tubuh

2. Gejala ringan
a. Mengalami beberapa atau semua gejala stroke sementara
b. Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki
c. Bicara tidak jelas

3. Gejala berat
a. Mengalami beberapa atau semua gejala stroke sementara dan ringan
b. Koma jangka pendek (kehilangan kesadaran)
c. Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki
d. Bicara tidak jelas/ hilangnya kemampuan bicara
e. Sukar menelan
f. Kehilangan kontrol terhadap pengeluaran air seni dan feses
g. Kehilangan daya ingat dan konsentrasi
h. Terjadi perubahan perilaku misalnya : bicara tidak menentu, mudah marah, tingkah laku seperti anak kecil dsb.


Serangan Stroke

Stroke adalah penyakit degeneratif yang kerap dijumpai pada usia senja. Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan terhambatnya proses metabolisme sel-sel syaraf yang dapat merusak atau mematikan sel-sel otak. Kematian sel-sel otak ini dapat berjalan perlahan-lahan sehingga mencapai titik kematiannya. Berarti terjadi degenerasi sel-sel otak.

Kematian jaringan otak yang terjadi akibat stroke ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan pada anggota tubuhnya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya.

Gambar penyakit stroke yang mengakibatkan kelumpuhan pada pembuluh darah otak.

Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh sumbatan yang berupa kolesterol atau mungkin udara serta zat lain yang masuk dalam sistem pembuluh darah otak. Sebagian besar penyakit stroke ini hanya menyerang kaum usia lanjut (lansia). Tetapi sejalan dengan perkembangan waktu, kini ada kecenderungan bahwa stroke mengancam usia produktif bahkan dibawah usia 45 tahun. Penyakit stroke pun ternyata dapat menyerang siapa saja tanpa melihat jabatan atau tingkatan sosial ekonomi.

Gejala-gejalanya muncul tanpa diundang dan serangan stroke ini dapat mengakibatkan kelumpuhan dan kecacatan permanen bagi penderitanya. Menurut Ahmad J. Ramadhan, beliau mengungkapkan bahwa di samping penyakit degeneratif, stroke juga termasuk penyakit serebrovaskular (pembuluh darah otak) dan ditandai oleh kematian jaringan otak (infrak cerebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke dalam otak. WHO mendefinisikan stroke sebagai gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak.





PENGOBATAN:
  1. Minum NBP 2 butir 3X sehari atau setiap 1 jam sekali agar cepat sembuh.
  2. Mminum Lecithin 2 sdm/2 kapsul 3X sehari atau setiap 1 jam sekalai agar cepat sembuh.
  3. Minum SBMN 2 sdm 2 X sehari pagi dan malam hari.
  4. Bisa ditambah royal; jelly dan lecithin.


0 komentar :

Posting Komentar